Minggu, 30 Januari 2011 0 komentar By: Antocephalus Cadamba

Go green with jabon and teak


Trust me it work.......

Pesan bibit jabon bisa disini

Berdasarkan permintaan dan kebutuhan kayu yang banyak saat ini. Bergegaslah berinvestasi untuk ke depannya.
Untuk itu, tidak perlu bingung untuk mendapatkan dan mencari  bibit jabon unggul.
Kami melayani pemesanan bibit jabon dengan kondisi baik dan berkualitas. Dijamin murah dan terpercaya.
bisa hubungi kami di jalan Gunung Anyar Lor 54 A, Surabaya, Indonesia. telphone. (031) 8705533
handphone +6281330705209
pemesanan bisa juga lewat facebook, yahoomesengger, blogger .
yahoo id : suponosuripto@yahoo.com

harga bisa nego...

bisa langsung survey ketempat penanaman bibitnya, sesuai dengan perjanjian.
untuk saat ini kami melayani area Indonesia dan sekitarnya.
Jika pemesan dari wilayah international akan kami usahakan.

Sabtu, 29 Januari 2011 0 komentar By: Antocephalus Cadamba

Pemeliharaan Bibit Jabon hingga Siap Tanam

Selama berada di dalam polibag, bibit jabon dipelihara hingga siap tanam berumur 4—6 bulan (tergantung kebutuhan petani). Syarat bibit siap tanam di antaranya bibit yang telah berumur 3—5 bulan, memiliki tinggi lebih dari 30 cm, diameter pangkal batang 5—8 mm, daun berwarna hijau, batang tunggal, dan pangkal batang berkayu.

Selama di dalam polibag, bibit jabon harus dipelihara secara intensif. Berikut ini berbagai teknik pemeliharaannya.
bibit-jabon21.  Siram bibit jabon setiap hari menggunakan air tanah sebanyak 1—2 liter untuk satu bibit. Namun jika hujan, bibit jabon tidak perlu disiram. Setiap minggu, siram bibit jabon menggunakan air tanah yang dicampur dengan fungisida Dithane M-45 (dosisnya satu sendok teh untuk satu liter air).
2.  Berikan pupuk NPK untuk bibit jabon yang berumur dua minggu. Gunakan pupuk NPK cair dengan dosis 2--4 gram untuk satu liter air atau pupuk NPK padat dengan dosis 0.5 gram/bibit. Aplikasi pupuk NPK dapat dilakukan dengan menyemprotkan langsung (cair) atau menaburkannya (padat) dengan jarak 3--5 cm dari batang tanaman. Pemupukan NPK dilakukan hingga jabon berumur 1-2 bulan.
3.  Lakukan pemupukan menggunakan pupuk daun gandasil-D untuk bibit jabon yang berumur tiga bulan dengan dosis 1--2 gram untuk setiap liter air.
4.  Gunakan naungan paranet hingga bibit jabon berumur 4--5 bulan (tinggi bibit jabon sekitar 30 cm). Ukuran paranet yang digunakan dapat bervariasi, dari 50%, 65% hingga 75%.

Syarat Mutu Bibit Jabon
       Secara umum, bibit jabon yang baik adalah bibit yang berasal dari benih bermutu dengan bentuk kokoh, tegar, batang tunggal utuh, sehat, dan pangkal batangnya berkayu.


No
Kriteria
Mutu Pertama
Mutu Kedua
1
Kekompakan media
Utuh
Retak
2
Tinggi
Lebih dari 30—45 cm
Lebih dari 20—45 cm
3
Diameter
Lebih dari 5—8 cm
Lebih dari 3—4 mm
4
Nilai kekokohan bibit
50—90
60—80
5
Warna daun
Hijau

Hijau muda – kekuningan

Harga kayu jabon tahun ini

Harga kayu jabon per kubik pada tahun 2009 : 1. Diameter 30-39 cm, Rp 1.000.000,- 2. Diameter 40-49 cm, Rp 1.100.000,- 3. Diameter > 50 cm, Rp 1.200.000,-.

Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan dan permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas. Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak  1000 batang bibit jabon dengan jarak tanam 3 m x 3 m, atau  2500 batang bibit jabon dengan jarak tanam 2 m x 2 m, atau  400 pohon dengan jarak tanam 5 m x 5 m (sesuai dengan tujuan penanaman)

Batang lurus silindris dan tidak berbanir.
Di alam bebas pohon dapat mencapai tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100 cm, sedangkan batas bebas cabangnya mencapai hingga 25 m. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 17 m dengan diameter 30 cm.

....save our forest,save our nations...
Kamis, 27 Januari 2011 0 komentar By: Antocephalus Cadamba

Perawatan Pohon Jabon

Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat sebab daun sudah banyak.

Pemupukan :
untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3 tahun, (sudah bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi serasah 3-6 tahun, yang mana jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam : Unsur Mikronya banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2 kali/setahun.
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH BAIK, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH MAKSIMAL) *CARA PEMANENAN GUNAKAN METODE PENJARANGAN, PANEN 50-70%,TANAM KEMBALI 70%( tidak tanam lagi,tunas akan kembali tumbuh menjadi Pohon baru namun karakter /sifat pertumbuhan nya tidak sebaik yang pertama kali ,cendrung bercabang 2 / berbatang 2 dan lebih kurus atau agak lambat besar diameter batangnya), SISA 30% UNTUK PANEN PERIODE KE II BERSAMAAN PANEN KELANJUTAN DARI TANAM ULANG, JANGAN TEBANG HABIS/GUNDUL, PENJARANGAN MINIMAL DISISAKAN 10% . BEGITU SETERUSNYA BERKELANJUTAN*

awal tanam - 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal)

1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 05 kilo + NPK 2,5 On
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 10 kilo + NPK 5,0 On

Dapat juga hanya dengan kompos :
1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 Kilo
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 kilo

Kompos sangat penting peranannya,kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang berperan sebagai absorbent yg dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam tanah. tampa kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang tanah semakin lama semakin jenuh,jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbarui kondisi tanah dan menjadikan tanah disekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut. *PUPUK KANDANG YANG BELUM MATANG TIDAK BAIK DIGUNAKAN UNTUK PEMUPUKAN, PUPUK KANDANG YANG SUDAH MATANG DITUNJUKAN DARI TIDAK BERBAU KOTORAN,TAPI BERBAU HUMUS(TAHAH) DAN TIDAK PANAS*

Perawatan Kebersihan disekitar pohon,agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan, Sampah serasah di kumpulkan menjadi Ring keliling Pohon dengan radius jarak 1 meter, agar serasah cepat terdekomposisi bermanfaat menjadi Hara ,serasah disiram Bakteri Pengurai agar cepat Permentasi,untuk selebihnya dapat juga dibiarkan,sebab daya serap akar sudah kuat.

Teknik Budidaya/ Berkebun Kayu Jabon

Sekilas tentang Kayu Jabon
Prospek yang Menjanjikan dari Budidaya Jabon
Investasi Usaha Hutan Tanaman Jabon sebagai pelaku penyedia bahan baku tanamanan industri pada kebutuhan industri-industri pengolahan kayu, kertas maupun industri pengolahan yang bersumber dari bahan baku kayu merupakan langkah bijak, dapat memberikan harapan kesejahteraan yang cerah dengan sumber pendapatan/ profit yang tinggi.

Jabon merupakan salah satu kayu unggulan dimana pada saat ini dan untuk kedepannya Jabon diandalkan sebagai bahan baku dalam perindustrian kayu, karena Jabon memiliki keunggulan dibangdingkan kayu unggulan lainnya, baik dari pertumbuhan, struktur, maupun mutu kayunya, dan dari sisi ekonomisnya, pohon jabon juga dapat dipanen dengan cepat, mudah dirawat, dan harganya juga bernilai tinggi.

Kebutuhan kayu Jabon akan terus meningkat akibat efek dari kebijakan pemerintah, tentang pelarangan penebangan kayu dari hutan alam, namun disamping itu sisi baiknya, Pemerintah Menerbitkan PP No.6 Tahun 2007 tentang HTR Hutan Tanaman Rakyat, terutama salah satunya adalah HTR Pola mandiri , untuk jenis tanaman masyarakat diberi kebebasan dalam memilih, namun disarankan tanaman yang mempunyai daur (umur) pendek 8 tahun, memiliki nilai ekonomi tinggi serta mudah dalam pemasarannya, pemerintah juga dapat membantu mengatur mekanisme pemasaran dengan pengusaha perkayuan, tentu dalam hal ini adalah sebuah Nuasa baru dalam tata kelola hutan di indonesia , dimana pemerintah pasti melandasinya dengan niat baik bagi kesejahteraan Rakyat, Perubahan yang patut disambut dengan gembira.

Membudidaya Jabon merupakan pilihan yang tepat dilihat dari segala sisi kelebihannya, maka bisa dikatakan kita telah menjadi pelaku sebagai penyedia kebutuhan bahan baku bagi industri kayu.
Asumsi Biaya Budidaya Jabon Per 1 Hektar

Kualitas
Tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat.
Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm.
Jabon cepat tumbuh pada umur 4—6 tahun dan Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15 th.
Usia 5-6 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/th
Kelas Kayu : Kelas Keras III, Kelas Awet V
Hasil kayu : dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi, mebeler,
bahan plywood (kayu lapis), Papan, peti, tripleks, Alas sepatu dan korek api
Selain itu juga cocok untuk pulp serat pendek yang memproduksi kertas kualitas sedang.

KARAKTERISTIK KAYU
Karena warna kayunya kuning terang sampai putih,
membuat Jabon sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh industri kayu.
Kerapatan kayu (density) 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%,
Tekstur kayu bagus
Berserat lurus,kurang mengkilat (redup) dan tidak berbau.
Mata kayu sedikit karna
Percabangan kurang.
Kayu Jabon gampang dikerjakan baik dengan alat tradisonal maupun mesin.
Kayunya juga mudah dikeringkan,
Dipotong dan diketam,
Menghasilkan permukaan
kayu yang halus.
Kayunya mudah dipaku, dibor dan dilem.Penyusutan kayu rendah,
Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial 2,1%,
Kelenturan modulus (Modulus Elasticity) berkisar 7,700—9,300 N/mm2

CARA BUDIDAYA POHON JABON

Sebelumnya saya jelaskan masalah metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada umumnya :

*Jabon dapat hidup pada ketinggian 0-1200 dpl (dari permukaan laut)*

Pola Hutan Rakyat Umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m.
namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan.



Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon, jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan, jabon dapat hidup pada tanah Alluvial lembab (Pinggir sungai), Tanah liat, tanah lempung, podsolik coklat, tanah daerah yang ada pasang surut, iklim basah dan tropis.

Pemasaran Pohon Jabon

Pohon Jabon (Anthocepallus cadamba) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang saat ini sedang banyak dikembangkan. Sebut saja Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagian kecil Jawa Tengah sedang gencar memproduksi tanaman tersebut karena potensi yang begitu besar dari tanaman tersebut. namun beberapa daerah di Jawa Tengah masih enggan mencoba tanaman ini,seperti tegal, pekalongan, dan pemalang. beberapa daerah ini hanya ditemukan satu tempat persemaian yang menyediakan Jabon, itu pun merupakan perusahaan Negara atau PTPN di sekitar randu dongkal.
Sebagian besar petani masih merasa enggan menanam tanaman ini karena belum mengetahui perawatan dan pengelolaannya, serta yang paling penting pemasaran ketika tanaman tersebut siap panen.
Pemasaran memang terlihat sulit bagi beberapa petani yang belum mengetahui secara penuh tentang pohon ini.
Dari survey yang saya lakukan di beberapa kota dan desa di Jawa Tengah, selain bibit yang mahal, masalah pemasaran masih dianggap sesuatu yang paling penting yang menjadi alasan mengapa petani tidak menanam pohon Jabon.
oleh karena itu, kami mengevaluasi permasalahan tersebut dan menemukan beberapa pemecahan masalah terkait masalah tersebut. beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tempat Penampungan Kayu (TPK)
di Jawa Tengah, terdapat beberapa TPK resmi yang dikelola oleh Dept. Kehutanan yang telah siap menerima kayu Jabon yang memiliki kepemilikan yang benar. sebagai contoh TPK di daerah Pemalang dapat menjadi salah satu tempat pemasaran kayu-kayu tersebut, dan akan memberikan harga yang sesuai dengan yang berlaku di pasaran. untuk saat ini yaitu sekitar 900rb-1,2jt per m3.
2. Perusahaan Tripleks dan meubel
di Jawa, banyak tersebar perusahaan-perusahaan tripleks, kayu, dan meubel yang menampung penjualan kayu-kayu sengon, setelah kami survey, ada beberapa perusahaan yang sudah mau menampung penjualan kayu jabon, seperti perusahaan tripleks di Semarang, Cirebon,Sukabumi dan Cianjur.
3. Perusahaan kertas
Pemasaran kayu jabon memang dapat mencapai umur optimal 7-8 tahun, namun apabila anda membutuhkan uang dalam waktu dekat, pohon dengan umur 2-3 tahun pun dapat dipanen, pastinya dengan ukuran dan harga yang relatif jauh lebih kecil. cara ini sangat tidak dianjurkan oleh penulis, namun apabila dalam keadaan mendesak, anda dapat memasarkan pohon tersebut di beberapa perusahaan kertas. pastinya harga yang didapat jauh lebih kecil dari harga dengan umur optimal. namun dikembalikan kepada anda, anda yang menentukan kapan akan dipanen.
dengan beberapa solusi tersebut, kami harap anda mendapat gambaran yang lebih luas tentang jabon, terutama pemasaran. anda tidak perlu takut maupun ragu untuk menanam tanaman jabon karena sebagian besar perusahaan yang mengerti jabon akan siap dan bersedia untuk menampung kayu anda.

Cara Penyemaian Jabon

Cara menyemaikan benih jabon :
A. Pengecambahan benih
1. Sediakan media tempat kecambah (bak plastik) dan sungkup dari plastik
2. Media perkecambahan adalah
a. Campuran pasir halus dan tanah halus (1:1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Untuk mendapatkan media pasir halus, pasir di ayak dengan ayakan berukuran mikro (ayakan nyamuk).
b. Campuran cocopeat (sabut kelapa yang sudah dicacah) dan arang sekaram (2:1). Keduanya dapat diperoleh/dibeli di toko-toko pertanian.
3. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bila perlu bak tabur ditutup dengan plastik transparan (sungkup).
4. Penaburan benih dapat dicampur dengan pasir halus agar penyebaran dalam bak kecambah merata. Perbandingan benih dengan pasir 2:1.
5. Biasanya benih mulai berkecambah setelah 7-15 hari setelah penaburan dan akan mulai merata setelah 30 hari.
6. Dalam satu bak kecambah ukuran 25 cm x 20 cm banyak biji yang ditabur cukup 1 sendok teh.
B. Pemeliharaan pada periode perkecambahan
1. Pemeliharaannya dilakukan dengan penyiraman. Setelah penyiraman pertama, penyiraman selanjutnya dilakukan setiap harinya (pagi dan sore) sampai minggu ke-10 / siap sapih ke polybag dengan ukuran bibit 5-10 cm dengan sprayer halus
2. Penyiraman menggunakan air biasa untuk setiap harinya dan menggunakan air biasa dicampur dengan fungisida DITHANE M-45 untuk setiap minggunya (1kali dalam semingggu). Untuk 1 liter air dicampur fungisida ¼ sendok Dithane M-45.
3. Media kecambah harus terkena cahaya matahari tetapi tidak secara langsung perlu naungan dari plastik / sungkup / rumah kaca. Kondisi media kecambah harus lembab dan basah jangan sampai kekeringan.  SYARAT YANG PALING PENTING.
4. Selanjutnya bibit dipindahkan ke polybag di persemaian.
5. Total waktu perkecambahan kurang lebih 1 bulan, total pemeliharaan setelah muncul kecambah 1,5 bulan hingga siap sapih. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk perkecambahan kurang lebih 2-3 bulan.
6. Bibit yang sudah dipindahkan ke polybag sangat cepat perkembangannya. 1 bulan bisa mencapai ukuran tinggi = 20-40 cm.
C. Penyapihan di persemaian
Penyapihan adalah pemindahan tanaman dari bak kecambah ke polybag. Kemudian polybag di tempatkan pada bedengan berukuran 5 m x 1 m yang ternaungi agar terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.
1. Penyapihan dilakukan ketika kecambah telah memiliki 2-3 pasang daun atau telah mencapai tinggi 2-3 cm (usia 1,5-2 bulan).
2. Media sapih yang digunakan harus mengandung banyak nutrisi untuk pertumbuhan tanaman yang kemudian ditempatkan dalam polybag
3. Media semai yang dipergunakan : ukuran polybag 10×15 cm.
4. Media bibit adalah
a. Media campuran pasir + tanah+ arang sekam (1:3:1) atau tanah + kompos (3:1).
b. Media campuran tanah (topsoil/permukaan), pasir dan pupuk kandang (7:2:1)
c. media campuran tanah, cocopeat, dan pasir (3:1:1), atau menggunakan campuran tanah dan arang sekam (1:1).
D. Pemeliharaan di bedeng sapih
1. Penyiraman secara rutin setiap hari menggunakan air biasa dan setiap minggu menggunakan air biasa dicampur dengan fungisida DITHANE M-45
2. Selain penyiraman dapat juga diberikan pemupukan yang dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (2-4gram/1liter air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gram/bibit dengan jarak dari batang tanaman 3-5 cm (selebar tajuk tanaman).
3. Selain itu juga dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk daun gandasil-D (dosis 1-2 gr untuk 1 liter air) setelah bibit berumur 3 bulan setelah penyapihan.
5. Pemberian penaungan tanaman dengan paranet dilakukan hingga bibit berumur ±4-5 bulan setelah penyapihan (tinggi ±30 cm). Ukuran paranet 30%, 40% ,50% atau 65%.
E. Penanaman di lapangan
Bibit siap tanam ketika batangnya cukup berkayu dengan tinggi 25-30 cm. Waktu penanaman dilakukan pada musim hujan dengan jarak tanam 3 m x3 m. Pemeliharaan di lapangan berupa pendangiran (penggemburan tanah), penyulaman (pada jabon yang mati), penyiangan (pembebasan dari rumput liar) dan pemupukan.

Deskripsi Tanaman Jabon

Jabon Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl.
Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Kemampuan tumbuhnya sepadan dengan sengon/albasia apabila mendapat perawatan yang optimal.

Tanaman Jabon(Anthocephalus cadamba Miq.)Prospek Budidaya Tanaman Kehutanan Yang Menguntungkan. Pemanfaatan Sumberdaya hutan melalui pengembangan hasil hutan tanaman rakyat dengan jenis prioritas dalam rangka revitalisasi kehutanan di indonesia.



Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Suku : Rubiaceae
Marga : Anthocepalus
Jenis : Anthocepalus cadamba
Nama Inggris : Kadam
Nama Indonesia : Jabon
Nama Lokal : Jabon, Jabun, hanja, kelampean (Jawa); Galupai,
harapean, johan, kiuna, serebunaik (Kalimantan); bance,
pute, loeraa, pontua, sugemania, pekaung, toa (Sulawesi);
Gumpayan, kelapan, mugawe, sencari (NTB); aparabire,
masarambi (Papua)

Deskripsi

Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 45 m dengan panjang batang bebas
cabang 30 m, diameter sampai 160 cm. batang lurus dan silindris,
bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai
ketinggian 1,50 m. kulit luar berwarna kelabu coklat sampai
coklat, sedikit beralur dangkal.

Buah
Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus.
Buahnya merupakan buah majemuk berbentuk bulat dan lunak,
mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji kering udara 18-
26 juta butir/Kg. Jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir/
kaleng minyak tanah. Buah yang berukuran sedang dapat
menghasilkan sekitar 8.300 pohon. Biji yang telah dikeringkan
dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruang yang
sejuk dapat tahan selama 1 tahun.

Tempat Tumbuh
Tumbuh pada tanah alluvial lembab di pinggir sungai dan di
daerah peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-
kadang digenangi air. Selain itu dapat juga tumbuh dengan baik
pada tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, tanah tuf halus
atau tanah lempung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini
memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam hutan
gugur daun dengan tipe curah hujan AD, mulai dari dataran
rendah sampai ketinggian 1000 m dpl.

Ciri Umum

Warna
Kayu teras berwarna putih semu-semu kuning muda, lambat laun
menjadi kuning semu-semu gading, kayu gubal tidak dapat
dibedakan dari kayu teras

Tekstur
Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar

Arah serat
Arah serat lurus, kadang-kadang agak berpadu

Kesan Raba
Permukaan kayu licin atau agak licin

Kilap
Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap.

Kualitas Kayu Jabon
Jabon merupakan tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat. Lingkar batangnya pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm, batangnya bebas cabang sampai 60%,warna kayunya kuning terang sampai putih, dan kayunya tidak bobok oleh serangga, karena itulah kayu jabon sangat mungkin dimanfaatkan oleh Industri kayu.

Kelas keras dan Awet
Kelas keras III dan kelas awet V

Kegunaan Hasil kayu
Dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi (tidak cocok untuk bahan bangunan kontruksi), mebeler/furniture, bahan plywood (kayu lapis), batang korek api, potlot, finir, alas sepatu, papan, peti, tripleks, bisa juga buat bahan kertas kelas sedang, dan lainnya. Kayunya juga gampang dikeringkan, Permukaannya halus, kayunya gampang dipaku,di bor dan di lem, susutnya juga rendah.


Pertumbuhan

Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, KEUNGGULAN tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
* Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya
* Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/tahun
* Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
* Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self pruning)
* Masa produksi jabon yang singkat, (Tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter) sehingga pada usia 4-6 tahun sudah dapat dipanen.


Jabon dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggian : 10-2000m dpl
Curah hujan : 1250-3000m/th
Perkiraan suhu :100 C – 400 C
Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.

Batang
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah serta tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri.

Penanaman Dan Perawatan

Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya. Dapat pula dilakukan tumpang sari dengan beberapa tanaman, terutama tanaman yang menunjang kesuburan pohon jabon itu sendiri. Jabon tidak menuntut persyaratan tumbuh yang tinggi, namun untuk investasi sebaiknya dilakukan pada tanah yang subur dan drainase baik. Jarak tanam 3 x 2 m atau 5 x 5 m tergantung tujuan penanaman, murni atau tumpangsari. Lubang tanam 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm tergantung kondisi tanah. Kompos 0 – 5 kg dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam kemudian digunakan untuk menimbun lubang setelah penanaman. Pupuk dasar NPK 0 – 100 g per lubang tanam dilakukan pada musim hujan (Desember – Januari)

Pemasaran

Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

Nilai Ekonomi
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.
Asumsi Biaya Budidaya Jabon per 1 Hektar dengan jarak tanam (4x4)m Rp. 20 jutaan
Asumsi Penghasilan Penjualan Kayu Jabon Per Ha

1 HA 625 Pohon dengan Masa Panen 5-6 Thn
Diameter 50 CM ,Tinggi 13 meter ---- Volume : 2,56 m3 x 625 pohon = 1600 m3
Menghasilkan kayu lebih kurang 1600 m3
Prediksi Harga 1,2 juta x 1600 m3
Maka diperoleh Hasil Rp. 1.920.000.000,- /Ha

INFORMASI
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya.

Jabon, Pohon Potensial

"Jabon berpotensi menjadi salah satu komoditas kehutanan unggulan karena bernilai ekonomi tinggi, memiliki penyebaran yang luas , dan pembudidayaannya pun cukup mudah dilakukan."
Sejak  zaman dahulu , Indonesia telah dikenal sebagai wilayah yang memiliki hutan hujan luas. Oleh karena itu, keanekaragaman pohon hutannya sangat tinggi. Selama ini hutan telah memberikan banyak manfaat , baik secara ekonomis, sosial , maupun lingkungan. Secara ekonomis, hutan telah memberi banyak manfaat , antara lain kayu dan hasil hutan lainnya, seperti damar,rotan,bambu, dan bahan minyak asiri. Secara sosial, hutan telah memberi nuansa budaya bagi bangsa Indonesia. Sementara secara lingkungan , keberadaan hutan ikut menjamin keselamatan bumi dari bahaya pemanasan global.
     Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan kayu, diperlukan komoditas yang memiliki pertumbuhan cepat dengan kualitas kayu yang bagus. Pohon jabon merupakan salah satu komoditas kehutanan unggulan karena dalam jangka waktu 5 tahun diameter kayunya sudah mencapai 30-40 cm. Jabon bisa dipanen dalam dua tahap , yaitu tahun ketiga dengan diameter kayu 20-25 cm , biasanya disebut dengan penjarangan. Tahap kedua disebut panen raya, biasanya pada tahun kelima.

Kelebihan Pohon Jabon

A. Teknik budidaya yang mudah
Meskipun di Indonesia termasuk baru, jabon telah diketahui sejak lama karena di luar Indonesia jabon merupakan jenis pohon budi daya dan komersial, khususnya di India. Dalam hal budi daya, tanaman ini dikenal cukup mudah karena tidak menuntut banyak perlakuan khusus. Jabon dapat diperbanyak dengan berbagai cara, baik melalui benih, setek, maupun kultur jaringan. Kelebihan lain dari tanaman jabon adalah tergolong tanaman yang cepat tumbuh dengan riap {pertumbuhan} diameter 7-10 cm pertahun dan riap tinggi 3-6 m per tahun. Perawatannya pun cukup umum , yakni hanya perlu dilakukan di awal penanaman hingga tahun kedua. Ketika memasuki tahun ketiga , kanopi atau tajuk tanaman jabon sudah lebar sehingga gulma tidak tumbuh karena ternaungi oleh tanaman jabon sudah lebar sehingga gulma tidak tumbuh karena ternaungi oleh tanaman jabon. Oleh karena itu, tanaman ini cenderung tahan terhadap serangan penyakit. Keunggulan lain dari budi daya jabon adalah secara alami jenis ini memiliki batang yang lurus dan silindris dengan cabang-cabang kecil mendarat dan memiliki kemampuan pemangkasan alami yang tinggi sehingga batangnya bisa tumbuh dengan bebas dan tinggi.
B.Penyebaran luas
 Jabon memiliki sebaran alami yang luas , mulai dari India sampai Papua New Guinea, yaitu Nepal, Bengal, Assam, Vietnam, Burma, Semenanjung malaya, Serawak, Sabah, Indonesia, Filiphina, Papua New Guinea, China, dan Australia. Walaupun Cina bukan termasuk negara habitat asli dari jabon, tetapi jabon masih tumbuh disana. Diluar habitat aslinya,  Jabon juga telah ditanam di Costa Rica, Puerto Rica, Afrika selatan, Suriname, Taiwan, dan Venezuela. Di Indonesia sendiri, jabon ternyata memiliki daerah penyebaran alami hampir diseluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Timur, Kalimantan Timur , dan Kalimantan Selatan, Sulawesi , Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Di Maluku, terdapat sebaran jabon jenis A. macrophyllus yang dikenal dengan sebutan jabon merah. Jabon jenis ini memiliki sebaran yang lebih terbatas dibandingan dengan jabon pada umumnya {A cadamba}. Dengan sebaran yang cukup luas , pohon jabon terbukti adaptif terhadap kondisi alam Indonesia. Oleh karena itu, dibandingkan dengan jenis - jenis pohon sekelasnya , seperti sengon, jati putih , kayu afrika , mindi , suren , dan sentang, jabon memiliki kelebihan lebih banyak.
C.Nilai ekonomis
Berdasarkan nilai ekonomisnya, jabon merupakan jenis tanaman kayu yang berprospek baik karena pangsa pasarnya cukup baik, untuk dikembangkan sebagi hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat {dikawasan hutan pemerintah}, maupun hutan rakyat {dilahan milik pribadi} karena bernilai ekonomis tinggi, memiliki pangsa pasar yang baik, daun relatif tinggi, dan kualitas kayunya baik.Selain itu , permintaan pasar cukup tinggi , untuk keperluan domestik maupun ekspor. Untuk memenuhi kebutuhan industri kayu pertukangan, kayu jabon dapat diperoleh dari pohon jabon umur 5-10 tahun , sedangkan untuk bahan baku industri pulp , kayu jabon dapat dipanen dari pohon jabon umur 4-5 tahun setelah tanam.
       Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan jabon sebagai tanaman jenis lokal untuk pengembangan hutan tanaman, diantaranya sebagai berikut;
a. Bila tumbuh dihabitat alaminya, memungkinkan akan tumbuh baik di hutan tanaman]
b. Telah beradaptasi dengan lingkungannya dan merupakan niche ecology bagi berbagai flora dan fauna.
c. Walaupun dalam monokultur untuk konservasi flora dan fauna, jenis lokal lebih bernilai ekologis daripada jenis eksotik.
d. Kegunaan kayunya telah diketahui oleh masyarakat karena jenis ini memiliki banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun ekologi.
D. Bahan baku industri kayu dan pertukangan
dalam usaha kayu pertukangan , peti buah, cetakan beton, mainan anak-anak, kelom, pulp, dan korek api. Namun dalam usaha kayu jabon hanya cocok digunakan sebagai elemen konstruksi ringan , seperti rusuk pada atap dan daun jendela.
Di industri perkayuan dimanfaatkan untuk pembuatan kayu lapis , papan blok, papan serat, dan papan partikel.